Genaplah petang ini
Umang-umang yang bersendiri
Berenang perlahan menuju tepi
Bukan lembu atau naga banda
Yang melepas jalanmu ke angkasa
Seorang penari menyalakan api
Seseorang pendeta membisikkan mantra
Seperti biasa tak ada yang bisa menduga
Apakah pintu surge seketika lalu di buka
Genaplah petang ini
Oleh semut-semut yang beriringan pulang
Dan aku melihatmu hanya dari kejauhan saja
Tak paham kenapa umang-umang
Harus merelakan rumah raganya
Berenang menuju kedalaman samudra
Dulu berulang kali kudatangi dermaga kayumu
Di mana perahu ibu melayarkan masa kecilmu
Namun selalu ada luput menerka, sia-sia menduga
Pulau rahasia manakah akhir singgah bersauh
Lalu bayang-bayang berjatuhan dalam gelap
Tapi tak seorang pun menyadari
Sehelai rambut putihmu sehelai terlepas tak sengaja
Diayun gelombang dihanyutkan malam
Namun aku ingin hanya orang biasa
Melihatmu dari kejauhan saja
Sumber: kompas
Minggu 30 mei 2010
Halaman 22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar