Senin, 31 Mei 2010

Jatuh cinta

Awal pertama,

Tersirap darah gejolak pesona

Curi pandang gemuh di dada.

Mengapa? Apakah ini namanya cinta ?

Kini, wajahnya di mana – mana

Penuhi dadaku ingin berjumpa

Rindu di hati senantias

Tapi,

Hatiku kecut untuk berkata.

Apakah kau akan menerima ?

Kuberkaca,

Jelma wajahmu di sisiku

Sejoli, sangat serasi

Senyum di bibir hiasi berdua

Tapi, itu fatamorgana

Kasih…….,

Hari- hariku kulalui dengan anganku

Bunga cintaku tumbuh sendiri

Debaran cintaku menghipit di hati

Kau tak pernah tahu

Biarlah kupendam selalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar