Minggu, 25 April 2010

PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA KINERJA MANAJERIAL PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT WILAYAH YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA

PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA

KINERJA MANAJERIAL PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT

WILAYAH YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA

Perkembangan yang sangat pesat di bidang teknologi, informasi, dan transportasitelah memacu terjadinya proses globalisasi. Globalisasi mengakibatkan terjadinya pergesekan kekuasaan dalam pasar. Produsen yang lebih mengendalikan pasar, tetapi saat ini konsumenlah yang menentukan produk dan jasa yang mereka butuhkan. Era globalisasi juga memicu terbentukan sebuah lingkungan bisnis yang sangat kompetitif. Kompetisi global ini telah memberikan banyak pilihan kepada konsumen untuk lebih kritis dalam memilih produk dan jasa yang berkualitas tinggi.

Kualitas produk atau jasa menjadi hal terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Karena produk atau jasa dengan kualitas terbaiklah yang dapat meraih atau jasa mempertahankan pangsa pasar produk atau jasa dikatakan berkualitas jika produk atau jasa tersebut sesuai dengan desain atau spesifikasi dan memenuhi atau melebihi harapan pelanggaran pada harga bersaing yang tersedia di bayar konsumen. Salah satu system yang mengeutamakan kualitas produk atau jasa yang banyak diterapkan dan diadopsi oleh perusahaan – perusahaan adalah total quality management adalah suatu pendekatan dalam menjalankan usaha untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk. Yang berfokus kepada perbaikan kualitas secara berkesimbangan atau terus menerus dapat memberikan manfaat kepada perusahaan berupa 1) memperbaiki posisi persaingan 2) meningktkan produk yang bebas dari kerusakan. Perbaikan posisi persaingan selanjutnya dapat meningkatkan pangsa pasar. Meningkatkan penjualan akhirnya meningkatkan laba.

Kinerja perusahaan sudah banyak dibuktikan secara empiris, atau dengan kata lain telah ditemukan banyak bukti nyata di lapangan. Penerapan total quality management berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Peningkatan kinerja perusahaan secara seluruh tidak dapat di pisahkan dari peningkatan kinerja manajemen itu sendiri sebagai pengelola organisasi. System pengukuran kinerja manajerial .

Selain jasa telkomunikasi yang sangat kompetitif dalam era bisnis saat ini dan pesat perkembangannya. Jasa perbankan juga mengalami hal yang sama. Jasa perbankan merupakan bisnis yang mempunyai karateristik yang sangat spesifik. Jasa perbankan menempati posisi yang sangat penting dalam perekonomian masyarakat yaitu menjembatasi antara sector moneter dan sector riel. Posisi tersebut menyebabkan sector perbankan sangat rentan terhadap kebijakan pemerintah. Untuk membuat kebijakan dalam menghadapi setiap perubahan yang menurut respon dan antisipasi secara cepat dalam rangka mempertahankan eksistensi dan peningkatan daya saing secara tepat. Berdasarkan hal ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian kembali tentang pengaruh penerapan terhadap kinerja manajerial pada jasa perbankan khususnya (BPR).

Bank kredit rakyat merupakan bank local yang hanya berkantor di satu provinsi dengan kegiatan usaha terbatas dan berfokus pada usaha mikro dan kecil (UKM) dan masyarakat desa. Bredasarkan undang – undang Republik Indonesia nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah di ubah dengan undang – undang nomor 7 tahun 1998. bank perkreditan rakyatadalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konversial dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran

Persaingan yang dialami BPR di sebabkan oleh semakin meningkat jumlah lembaga – lembaga keuangan dan bank umum yang melaksanakan fungsi BPR untuk dapat mendukung kinerja para karyawannya. Berdasrkan penjelasan di atas, maka menjadi menarik untuk melakukan kajian pada kinerja manajerial pada beberapa bank perkreditan di yogyakarta dan sekitarnya .

Total quality management merupakan upaya yang dilakukan terus – menerus oleh setiap orang dalam organisasi untuk memahami, memenuhi dan melebihi harapan dari pelanggan yang di temukan oleh djiptono dan Diana adalah suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus – menerus atas produk, jasa, manusia proses dan lingkungan. Merupakan suatu system manajemen yang mengutamakan kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi.

Sebagai suatu kumpulan aktivitas yang berkaitan dengan kualitas tertentu yang memiliki karakterik : 1)kualitas menjadi bagian dari tiap agenda manajemen atas , 2) sasaran kualitas di maksud ken untuk rencana bisnis, 3) jangkauan sasaran di turunkan dari focus pada pelanggan dan pada sesuaian kompetisi di sana adalah sasaran untuk meningkatan kualitas, 4) sasaran disebarkan ke tingkat yang mengmbil tindakan , 5) pelatihan yang dilaksanakan di semua tingkat, 6) pengukuran ditetapkan seluruhnya, 7) manajer puncak secara teratur meninjau kembali kemajuan dibandingkan dengan sasaran , 8) penghargaan diberikan untuk performansi terbaik , 9) system imbalan diperbaiki.

Total quality management merupakan pendekatan system secara menyeluruh dan merupakan bagian terpadu strategi tingkat tinggi. System ini bekerja secara horizontal menembus fungsi dan departemen melibatkan semua karyawan dari atas sampai bawah , meluas ke hulu dan hilir ,mencakup mata rantai pemasok dan customer.

Sebagai suatu pendekatan system secara menyeluruh total quality management memiliki 4 prinsip utama : 1) kepuasan pelanggan, 2) respon terhadap setiap orang, 3) manajemen berdasarkan fakta, 4) perbaikan bersinambungan

Sedangkan unsur – unsur total quality management yang harus diperhatikan dalam jalan program dapat berhasil dengan baik: 1)focus pada pelanggan , 2) obsesi terhadap kualitas, 3) pendekatan ilmiah , 4) komitmen jangka panjang, 5) kerja sama tim, 6) perbaikan system secara berkesinambungan , 7) pendidikan dan pelatihan, 8)kebebasan yang terkendali, 9) kesatuan tujuan , 10) adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.

Kinerja manajerial adalah kinerja para individu dalam kegiatan – kegiatan manajerial ada 8 dimensi:

  1. perencanaan adalah kinerja dalam perencanaan mencerminkan kemampuan manajer dalam menentukan tujuan , kebijakan , penjadwalan kerja, penganggaran , merancang produser.
  2. investigasi adalah kinerja manajer di bidang ini mencerminkan kemampuan manajer dalam mengumpulkan dan menyampaikan informasi untuk di catatan, laporan, dan rekening ,pengukuran hasil.
  3. pengkoordinasian adalah meliputi pertukaran informasi dengan pihak – pihak lain dibagian organisasi yang lain untuk mengkaitkan dan menyesuaikan program, hubungan dengan manajer lain
  4. evaluasi adalah kinerja manajer dalam melakukan evaluasi mencerminkan kemampuan manajer dalam menilai dan mengukur proposal atau usulan kegiatan yang ada , kinerja yang diamati atau di laporkan , penilaian pegawai.
  5. pengawasan adalah pengawasan kinerja manajer mencerminkan kemampuan nya dalm mengarahkan , memimpin ,dan mengembangkan bawahan , membimbing,pelatihan
  6. pengaturan staff adalah kinerja manjer dalam staffing mencerminkan kemampuan manajer dalam merekrut, mewawancarai dan memilih pegawai baru , menempatkan mempromosikan
  7. negosiasi adalah kemampuan manajer dalam negosiasi meliputi kemampuan dalam melakukan pembelian , penjualan dan melakukan kontak untuk barang atau jasa
  8. perwakilan adalah kinerja manajer dalam perwakilan mencerminkan kemampuan manajer dalam mewakili perusahaan di pertemukan dengan perusahaan lain

terdapat beberapa penellitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi manjer terhadap penerapan pada kinerja yang telah dilakukan sebelumnya. Total quality management dilandasi oleh filsofi yang menekankan pada proses perbaikan secara berkelanjutan melalui eliminasi pemborosan meningkatkan kualitas dan ketrampilan untuk menurunkan biaya . semua perbaikan pasti melibatkan para manajer sebagai ujung tombak perbaiki yang akan dilakukan pemahaman dan kesadaran para manajerakan program perbaikan secara berkelanjutan yang telah di rumuskan perusahaan akan menghasilkan. Pelaksanaan yang telah dirumuskan perusahaan akan menentukan keberhasilan pelaksanaan perbaikan itu sendiri. Pelaksanakan perbaikan yang dilakukan oleh para manajer akan mencerminkan dalam kegiatan yang dilakukan , yaitu dalam pengelolaan organisasi atau tugas- tugas manajer. Semakin tinggi pemahaman dan kesabaran para manajer akan program – program perbaikan berkelanjutan , mestinya semakin baik pula dalam pelaksanaan program perbaikan berkelanjutan yang menjadi tugas masing – masing manajer.

Kinerja manajer adalah kinerja para individu dalam kegiatan – kegiatan manajer. Populasi dalam penelitian ini adalah manajer yang di pimpin departemen fungsional yang merupakan manajer. Pemilihan ini berdasarkan pada pertimbangan sebagai berikut: 1) merupakan pelaksana keputusan manajemen puncak yang mampu berinteraksi dengan karyawan dan manajemen puncak, 2) biasanya terlibat langsung dengan kebijakan dan pembuatan keputusan yang dilaksanakan oleh manajemen puncak.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel dependen yaitu kinerja manajerial dan variabel independent di pilih dengan alasan untuk menghindari kemungkinan pengukuran kinerja yang tidak repsentatif. Responden di minta untuk menilai kinerja sendiri di bandingkan dengan rata – rata kinerja rekan responden , dengan menggunakan skala satu sampai dengan sembilan. Terdiri perencanaan, investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, pengatur staff, negosiasi dan perwakilan .

Penerapan total quality management adalah penerapan prinsip – prinsip dalam lingkungan perusahaan .pengukuran variabel penerapan total quality management dengan skala. Variabel ini untuk mengukur persepsi manajen secara individu mengenai penerapan dilingkungan perusahaan .

Uji validitas dan reliabilita adalah uji untuk memastikan bahwa masing – masing pernyataan akan terklasifikasi pada variabel – variabel yang telah di tentukan . Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotensis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan total quality management berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial pada bank perkreditan rakyat di Yogyakarta dan sekitarnya . Kesimpulan berdasarkan pada hasil uji hipotesis. Dengan diterima dari pengujian hipotensis. Penerapan total quality management berpengaruh secara positif dan signifikan dalam lingkup ilmu statistika artinya tidak dapat diabaikan. Sedangkan positif artinya perubahan kinerja manajerial tersebut searah dengan perubahanpenetapan total quality management semakin tinggi penetapan , maka kinerja manajerial semkin meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar